Recent Posts

Bagaimana Cara Mixing Vokal di Cubase 5

Bagaimana Cara Mixing Vokal di Cubase 5


         Buat teman-teman yang tidak ada Cubase 5 nanti download di link yang nanti saya kasih, jadi mixing suara itu sebenarnya tidak terlalu rumit yang penting kita harus perhatikan hal-hal yang menyangkut mixing itu sendiri, nah mixing itu berarti kita selaraskan semua suara sesuai dengan frekuensi yang tepat agar ketika didengar orang  tidak terasa terlalu nge-Treble atau terlalu nge-Bass dan juga Volume tidak terlalu kebesaran dan terlalu kecil,jadi ada berapa hal yang kita harus tahu yaitu :

EQing - Compressing - FXing - Limiting - Balancing

1. EQing Vocal ( Equalizer pada suara kita )

Sebelum itu kalian masuk ke mode mixing atau equalizer klik di tanda yang saya kasih lingkaran merah itu

kalo sudah nanti pasti muncul tampilan seperti ini, kalo kalian tidak salah klik





















Ya sudah sampe disini tinggal diEQ saja, kemudian hal yang perlu kita ingat untuk EQ itu kalau suara utama atau Lead Vocal itu harus berada diantara frekuensi 20hz-1khz jangan lewat dari frekuensi tiu karna antara
1khz-20khz itu lebih baik untuk  Harmony Vocal atau yang biasa kita bilang Pecah Vocal , kenapa ?ketika  suara  Lead Vocal atau suara Utama  bertabrakan frekuensi dengan Harmony Vocal  atau backing Vocal itu jadinya suara jadi tumpang tindih dan akan ada suara yang tidak kedengaran dengan baik.
Jadi disini di Cubase 5 ini  punya EQ bawaan itu punya 4 Bands yang kita bisa gunakan utk atur frekuensi, disini ada contoh EQ vokal dari Gariga di lagu "I Was Wrong "

Lead Vocal (Suara Utama)



disini yang saya beri tanda lingkaran merah itu namanya Band, disitu ada 4 band :

1.Low Band 
2.Low-Mid Band
3.Middle-High Band
4.High Band

    Secara definisinya, Equalizer adalah merupakan alat yang dapat digunakan untuk menyamakan(meng-equaliz) frequensi Audio supaya mendekati suara aslinya. Sedangkan Mengatur Equalizer adalah proses peng_equalizan dengan mengangkat/menaikan(boosting/enhancing) atau menurunkan (cutting) gain dari frequency tertentu tanpa mempengaruhi frequensi-frequensi lainnya. Untuk dapat mengerti cara mengatur equalizer pada saat mixing maupun mastering, sebelumnya anda perlu memahami pengaruh atau efek dari beberapa range frequency bagi sebuah instrument ataupun lagu secara keseluruhan. Range-range frequensi tersebut dapat dijadikan sebagai acuan pengaturan equalizer pada proses mixing maupun mastering.
Range frequency 40 Hz – 80 Hz : range frequency sub bass atau low bass
Range frekuensi terendah yang biasa ada dalam sebuah lagu adalah range frekuensi 40–80hz dengan pengaturan equalizer yang dipusatkan di sekitar 50hz .

Range frekuensi ini dinamakan range frekuensi sub bass / low bass.
Memang banyak suara yang memiliki frekuensi sekitar 20–40hz, namun suara tersebut biasanya bukanlah suara dari alat musik (kecuali untuk beberapa jenis pipe organ). Kick drum, bahkan bass guitar pun tidak memiliki frekuensi di range tersebut (nada terendah dari senar bass guitar memiliki frekuensi 41hz). Dengan demikian pada banyak kasus, range frekuensi 20-40hz dipangkas habis
menggunakan HPF (high pass filter) atau low cuts filter.

Range frequency sub bass / low bass umumnya diatur dengan equalizer untuk memberikan “power” kedalam sebuah instrument ataupun keseluruhan lagu. Range frekuensi tersebut tidak akan terdengar jelas ketika anda mendengarkan lagu pada level volume yang pelan ataupun mendengarkan lagu menggunakan speaker kecil. Dengan demikian, agar anda dapat mengatur range frekuensi sub bass / low bass dengan benar, maka anda harus mengatur equalizer sambil mendengarkannya pada level volume yang keras, kemudian mencobanya pada level volume yang dipelankan. Sebaiknya anda juga mendengarkannya pada speaker stereo system yang besar maupun kecil sebagai perbandingan.
80 Hz – 250 Hz : bass range frequency

Mengatur equalizer pada range frekuensi bass yang berkisar antara 80-250hz dengan pengaturan equalizer yang umumnya dipusatkan pada frequency sekitar 100hz atau 200hz, akan mempengaruhi “ketebalan” dari sebuah instrument ataupun sebuah lagu. Pada track guitar dan bass guitar, di naikkannya gain di sekitar frekuensi 100 hz biasanya akan menambah suara terdengar lebih “bulat”. Namun anda harus berhati-hati karena jika anda memberikannya secara berlebihan akan membuat suara guitar ataupun bass guitar terdengar “berdentum”.

Pada beberapa kasus, gain di sekitar frekuensi 100 hz pada track guitar bahkan diturunkan untuk membuat suara guitar tersebut terpisah dari suara bass guitar, dan mengurangi suara dentuman dari track tersebut.
Namun konsekuensinya adalah not-not yang dimainkan pada range frekuensi tersebut menjadi terdengar samar. Biasanya, untuk membuat not–not tersebut kembali terdengar jelas, anda perlu menambahkan sedikit gain pada frekuensi disekitar 200 hz.
Pada track vocal, frekuensi di sekitar 200 hz menentukan keutuhan dari suara vocal yang direkam. Namun frekuensi di range ini seringkali dipotong agar suara vocal terdengar terpisah dari instrument-instrument lain. Kecuali jika anda telah mengatur equalizer dan menaikkan gain di frekuensi high pada track vocal dan membuat suaranya terdengar tipis, dinaikkannya gain di sekitar frekuensi 200 hz biasanya akan mengembalikan ketebalan suara vocal tersebut.
250 Hz – 500 Hz : lower mid range frequency

Mengatur equalizer pada frekuensi di sekitar 250–500 hz dapat memberikan aksen pada ambience di studio rekaman anda serta menambahkan kejernihan pada suara bass dan instrument string yang bernada rendah seperti cello, ataupun nada rendah dari piano dan organ.
Penambahan gain yang berlebihan di range frekuensi ini dapat membuat kick drum dan tom terdengar seperti terbuat dari kardus atau karton, sehingga untuk track–track tersebut serta track cymbal frekuensi lower mid biasanya dipangkas habis.

Pada umumnya, pengaturan equalizer di low mid range dapat dilakukan di frekuensi apa saja di sekitar 250 – 500 hz namun lebih sering dipusatkan disekitar frekuensi 300 dan 400 hz. Bagian terendah dari range frekuensi lower mid ( 250 hz – 350 hz ) disebut juga dengan range frekuensi upper bass yang biasa dinaikkan pada track vocal terutama vocal wanita untuk membuat suaranya terdengar lebih tebal.
500 Hz – 2 kHz : mid range frequency
Mengatur equalizer di mid range sering di lakukan untuk membuat suara instrument terompet ataupun yang berkarakter hampir sama terdengar jelas (biasanya sekitar 500 hz sampai 1 khz), atau untuk membuat efek suara telephone.

Penambahan gain di mid range juga dapat menambah attack dari track bass guitar (biasanya di 800 hz dan 1,5 khz). Sama halnya dengan nada-nada rendah dari track rhythm guitar yang juga dapat terdengar lebih memiliki attack jika gain di frequency 1,5 khz dinaikkan.
Untuk instrument guitar, piano dan vocal, gain dari mid range frequency ini lebih sering di turunkan. Menurunkan gain di frequency 500-800 hz untuk track gitar akustik dapat membuatnya terdengar lebih jernih, sementara menurunkan gain di frequency 800 hz pada track vocal dapat menurunkan suara sengau serta membuatnya terdengar lebih “bulat” dan jelas.Untuk track snare drum, penurunan gain di frequency 800 hz dapat menghilangkan kesan suara kaleng.
2 kHz – 4 kHz : upper mid range frequency
Range frequency ini menentukan efek attack dari rhythm instrument juga percussive instrument. Pengaturan equalizer dapat diaplikasikan di frekuensi mana saja di range ini, namun biasanya di pusatkan sekitar frequency 3 kHz.

Pada kick drum, menaikkan gain di frequency 2,5 kHz dapat memberikan attack pukulan dengan karakter a beater, sementara 4 kHz memberikan karakter hardwood. Frekuensi–frekuensi ini dapat pula memberikan attack lebih jelas pada tom dan snare.
Track guitar pun seringkali di berikan sedikit attack dan pemisahan suara dengan cara mengatur equalizer di range ini. Sementara untuk track vocal, sedikit boosting ( sekitar 1 dB – 3 dB)di mid range akan membuat vocal tersebut terdengar lebih menonjol. Namun menambahkangain terlalu berlebihan dapat membuat syllables dari vocal sulit untuk di reduksi dan membuatnya tidak enak didengar. 

Pada track background vocal, umumnya mid range frequency di turunkanagar terdengar lebih “transparan“.
4 kHz – 6 kHz : presence range frequency
Mengatur equalizer pada frequency di range ini dapat membuat track vocal ataupun instrument melodi lainnya terdengar lebih dekat dan lebih jelas. Namun jika berlebihan dapat membuat suaranya terdengar kasar. Pengaturan equalizer di range ini umumnya dipusatkan disekitar frequency 5 kHz.
6 kHz – 20 kHz : treble range frequency
Pada dasarnya, range treble frequency ini menentukan kejernihan dari instrument. Pengaturan equalizer di range ini biasanya a di sekitar frequency 7 kHz, 10 kHz dan 15 kHz.
Suara “S” pada vocal biasanya memiliki frequency sekitar 7 kHz, membuat frequency tersebut biasanya diturunkan. Namun anda harus hati-hati pada saat menurunkannya karena dapat membuat vocal terdengar “tumpul”.

Breath sound dari track vocal biasanya terdengardi frequency 15kHz keatas. Pada garis besarnya mengatur equalizer untuk track vocal adalah menghilangkan aksen “S” yang terlalu kasar dan memberikan breath sound yang berkualitas.
Frequency 7 kHz juga merupakan “metalic attack” dari frekuensi drum, sementara 15 kHz merupakan desisan bagi track cymbals. Ketika mengatur equalizer secara keseluruhan, frequency 10 kHz digunakan sebagai penambah level kejernihan secara umum

Intinya adalah ketika anda sedang EQing pada suatu suara dengarkan dengan seksama dengar baik-baik bukannya anda melihat gambar yang di contoh EQ saya diatas terus langsung anda beranggapan kalo itu adalah EQ yang paling tepat, perlu diingat setiap manusia mempunyai karakter vokal yang berbeda-beda EQnya ,Lead Vocal dengan Harmony Vocal aja beda EQ apa lagi orang iyah kan? , Ada yang orang yang suaranya Nge-Bass skali ada juga yang suaranya Cempreng , jadi itu tergantung dari pendengaran kita saat Mixing khusunya pada waktu EQulizing.























nah disini kita bisa lihat kalau  Band nomor 1 - 4 sudah lewat 1khz nah itu berarti pas untuk vocal harmony, nah tapi jang terlalu over maksudnya berlebihan di band 4 krna nnti bisa- bisa suara terdengar pedis atau bunyi 'S' itu terasa kasar skali, jadi untuk eq band nmor 4 jang terlalu boost atau terlalu kasih naik Band nmor 4.
EQ ini juga berlaku buat Vocal Rap, Maupun Vocal Chorus, tergantung masalahnya bagaimana,yang penting fokus dengar saat EQing saja.
Boosting Frekuensi itu kasih naik frekuensi sedangkan Cutting Itu kasih turun Frekuensi yang penting jangan sampe suara itu punya karakter hilang gara-gara terlalu banyak boosting dengan cutting.

2. Compressing Vocal ( Kompress Suara )
















compressor itu tujuan untuk mengompress suara yang frekuensinya berlebihan jadi pada compressor itu ada beberapa hal penting yang harus kita tahu yaitu :

Threshold
Threshold adalah poin penting dimana compressor akan berkerja pertama kalinya untuk mengurangi gain. Jika signal sudah memasuki Threshold maka setelah itu compressor akan mulai menghaluskan suara/ sinyal. Saat Threshold -10dB berarti sinyal diatas -10dB akan dihilangkan dan suara/ sinyal yang lemah maka akan dihaluskan oleh threshold..

Ratio
Ratio/ rasio (indonesia) adalah intensitas compressor atau mengurangi jumlah redaman menjadi yang sebenarnya. Ini bisa dilihat antara rasio input dan output. Jika rasio 2:1 berarti bahwa setiap 2dB input di atas threshold, compressor hanya akan membolehkan 1dB signal output. Begitu pula jika rasio 10:1 berarti bahwa setiap 10 dB input diatas threshold, maka akam mudah ditebak compressor hanya akan membolehkan 1dB signal output diatas threshold..

Attack
Attack adalah waktu yang dibutuhkan compressor untuk mencapai pengurangan gain setelah threshold bekerja. Contoh, jika Anda mengatur attack 10 ms, jika audio/ sinyal lebih tinggi dari threshold, ini memerlukan waktu 10 ms untuk compressor mencapai pengurangan reduksi penuh. Ini tidak berarti ada delay sebelum kompresi, sederhananya bagaimana berapa waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi ke audio/ sinyal asal.

Release
Release adalah seberapa lama compressor akan berhenti bekerja setelah sinyal masuk threshold.

di gambar di atas itu contoh compressing suaranya gariga.

3. FXing Vocal ( Pengunaan effect pada suara )

Nah ini contoh FX yang saya gunakan kenapa saya gunakan 'Auto-TuneVST' duluan agar Auto tune itu mengatur nada sebelum akhirnya harus di kompress dan lain sebagainya, bagaimana frekuensi itu akan bagus kalau suara masih fales. Di contoh di atas saya pake De-Esser untuk menggurangi Treble suara 'S' ketika menyanyi terus menggunakan Studio EQ itu untuk kembalikan karakter suara ketika sudah direduksi dari De-Esser tadi dan saya pakai VST Plug-in API-2500 Waves Bundle itu  Compressor juga hanya tambahan saja untuk dapat karakter suara yang unik dari biasanya saja, kalau misalnya mau Waves Bundlenya nanti saya kasih linknya setelah itu pake Roomworks SE itu adalah reverb atau pengunaan efek ruangan kenapa supaya suara itu kelihatan lebih realistik dan artistik selanjutnya Maximizer itu seperti normalize begitu hanya untuk menambah volume suara saja agar lebih terdengar besar.






De-Esser ( Deesing )









Studio EQ (Equalizer)
API-2500 (Compressor)


















Roomwork SE (Reverb)









Maximizer (Gaining)
















4. Limiting Vocal ( Pembatasan DB Vocal  pada suara )














Disini tinggal kita atur volume suara semua saja sesuai agar sesuai dengan volume janga terlalu besar atau terlalu kecil dengan ketika limiting usahakan dengar baik-baik agar suara tidak terlalu kebesaran atau kecil itu saja sih, kalau limiting.
5.Balancing Vocal ( Atur arah kiri atau kanan Vocal dengan Panning untuk suara kita 
















Kiri kanan itu sangat penting dalam hal mixing kenapa , supaya suara terbagi dengan dimensi yang teratur bisa pakai balancing menggunakan arah jam misalnya vocal track 1 pada tengah vocal track 2 pannya 30L dan vocal track 3 pannya 30R agar dapat dimensi suara yang benar-benar terbagi bisa juga di angka berbeda tergantung pan pada vocal apa, bisa juga pada backing vocal pada klimaks lagu pada Chorus terakhir paling bagus dimanfaatkan agar tidak terjadi tabrakan Frekusensi di suara apalagi kalo track chorus ada 3 atau lebih.

Kurang lebih mixing di Cubase 5 itu seperti ini saja,kalau ada yang ini ditanya di kolom komentar di bawah atau mungkin kritik dan saran langsung saja jangan sungkan-sungkan
semoga tutorial ini bermanfaat buat kalian semua , hehehe😅😅😅 sampai jumpa di lain tutorial.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

26 Responses to "Bagaimana Cara Mixing Vokal di Cubase 5"

  1. Balasan
    1. Oke siap. ditunggu yah mf balasnya lambat..wkwkwkw

      Hapus
  2. Kak bikinin tetorialnya cara beberapa trek musik di jadikan satu trek

    BalasHapus
  3. Ngana cakep.. 👌😉 Terima kasih

    BalasHapus
  4. Sangat bermanfaat nihh.. bs mnta link api 2500 na? Thanks sblmna..

    BalasHapus
    Balasan
    1. siap bisa nanti sa kasih link yah, klo ,misalnya sudah balas komen ini biar kita tahu masih aktif tdk... wkwkw

      Hapus
  5. Tuan Besar..
    Ko Mantap ��
    Terimakasih sdh berbagi ke kitong semua..
    Tuhan Memberkati...��

    BalasHapus
  6. om kl masteringya pake plugin apa ja, request dong cara masteringnya

    BalasHapus
  7. pada saat proses mixing, bolehkah track vocal diberi plug in mastering?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak juga, mastering itu proses paling terakhir dari pembuatan lagu istilahnya itu tinggal dipoles saja

      Hapus
  8. Sangat manfaat terima kasih. Dan kalo denger mixingan vokal yg pro gimana supaya lebih ngeces ya? Apa 10k - 15k dinaikin brp db...? Thanks sblmnya bang🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. minimal 1db - 2db , soalnya kalau lebih biasanya frekuensinya udah berlebihan

      Hapus
  9. Mantap bang.. Ada tutorial di Youtube abang? Biar meluncur ke sana... Sebelumnya terima kasih sudah berbagi.

    BalasHapus